Burn Spirit

"IMAM SYAFIE BERKATA: AKU MAMPU BERHUJAH DENGAN 10 ORANG YANG BERILMU, TETAPI AKU AKAN KALAH DAN TEWAS KEPADA SEORANG YANG JAHIL KERANA MEREKA TIDAK MENGETAHUI AKAN LANDASAN-LANDASAN ILMU"

Selasa, 25 Disember 2012

Tiga Nabi Allah Yang Masih Hidup Sehingga kini

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamualaikum,wahai saudaraku ! Tahukah saudara sehingga hari ini masih terdapat nabi dalam kalangan kita . Tapi kita mungkin tidak sedar atau buat-buat tak sedar . Nabi itu ialah Nabi Isa Al Masih,Nabi Khidir A.S dan Nabi Ilyas .

Tapi hari ini ana nak fokus kepada Nabi Khidir A.S . Kisah bagaimana Nabi Khidir mampu hidup sehingga ke hari ini .

Nabi khidir hidup pada zaman yang sama dengan Raja Agung,Raja Zulkarnain . Pada saat Raja Zulkarnain berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi, Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rafael untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain. Di tengah perjalanan mereka berbincang, Raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat Rafael: “Wahai malaikat Rafael ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ”,
malaikat Rafael berkata, “Ibadah para malaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya ”.
Kemudian raja berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah ”. Lalu malaikat Rafael berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang bererti, mata air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan ”.
Kemudianya raja bertanya kepada malaikat Rafael, “Apakah kau tahu tempat “Ainul Hayat itu?”.
malaikat Rafael menjawab, “Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap ”.

Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rafael tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan ‘Alim Ulama’ pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu khabarnya, namun seorang yang alim di antara mereka menjawab, “ Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap ”. “Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja. Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya matahari”.

Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap ?”. Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan”.
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.

Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS, bahkan beliau memegang jawatan sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.

Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja. ”Wahai Raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini kerana tempat yang gelap ini berbahaya. ” Lalu Raja berkata: ” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.” Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka meraka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya: ”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku mampu datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian”. Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rafael: ” Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ?”. “Tidak bisa kelihatan”,jawab malaikat Rafaell,” akan tetapi aku memberimu sebuah marjan atau mutiara, jika marjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan- kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”

Kemudian Raja Iskandar Zulkurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidir AS.

Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu keapda Nabi Khidlir AS, ”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu ”.
Setelah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “ hentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian. ”

Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidlir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (mata air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Zulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi Khidir AS, tentang melihat Ainul Hayat dan mandi.

(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah), dia berkata, bahwa Nabi Khidir AS adalah anak dari orang bawahan Raja Iskandar Zulkarnain. Dan raja Zulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rafael: “Gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, nescaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga. ”

Kemudian di antara pasukan ada yang membawanya namun sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan zamrud yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu kerana mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. Diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari: Imam Ali RA .

1. Cerita ini diambil dari kitab “ Baidai’iz karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166 – 168. Penerbit: Usaha Keluarga s Semarang.

2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.
Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258.
(Salafy Tobat)

Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu...

Assalamualaikum...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Sungguh Indah hidup ini melihat perkataan yang Indah...